Bukan hanya legenda musik, David Bowie yang meninggalkan jejaknya di
dunia hari ini. Senin (11/1) komedian Indonesia, Budi Anduk juga wafat.
Pemilik nama asli Budi Prihatin itu meninggal di RS Dharmais, Jakarta
pada usia 47 tahun.
Berita meninggalnya Budi dikabarkan pertama oleh Maman Suherman, mantan jurnalis yang belakangan menggeluti dunia komedi, melalui akun Twitter. Panelis Indonesia Lawak Klub itu menulis, "Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Turut berduka atas wafatnya sahabat kami, anggota @PP_PasKI Budi Anduk."
Maman menceritakan kondisi Budi memang memburuk sejak masuk rumah sakit pada Kamis (7/1). "Sejak semalam kami, pengurus PaSKI (Persatuan Seniman Komedi Indonesia) sudah saling kontak," katanya.
Pagi tadi, ia dan para pengurus PASKI pun bersama-sama mengirim doa serta Al-Fatihah. Namun sekitar pukul 14.30 WIB, yang datang justru kabar duka. Saat syuting ILK bersama Komeng, manajer Budi tiba-tiba menelepon.
"Darmawan mengabarkan kalau beliau [Budi] wafat. Setelah dicek ke sana kemari kami juga dapat info dari Mas Tarzan kalau kabar itu betul adanya," tutur Maman melanjutkan.
Sepengetahuan dia, Budi sudah mengeluh sakit pada paru-parunya sejak sekitar setahun lalu. "Paru-parunya basah," ujarnya. Namun Budi cenderung "takut" pada rumah sakit dan dokter. Ia pun enggan memeriksakan diri ke rumah sakit.
"Kamis kemarin saja, kata Mas Jarwo Kuat beliau menolak diajak ke rumah sakit. Tapi akhirnya menyerah karena semua teman, keluarga, dan istrinya memaksa," lanjutnya.
Maman sendiri belum sempat menjenguk Budi. Namun sepanjang yang ia kenal, Budi selalu sopan dan baik, Setiap bertemu, ia tak lupa bersalaman, menepuk tangan, dan memeluk. Budi juga dianggapnya rekan kerja yang baik serta kooperatif saat sama-sama di ILK.
"Selalu bertanya jika ada naskah hyang kurang dipahaminya. 'Saya mau di kalimat ini ada bahasa Inggrisnya, apa ya bahasa Inggrisnya?'" ujar Maman mengenang Budi.
Seingat Maman, Budi pernah menyampaikan sebuah keinginan besar sebagai komedian. Budi ingin punya acara sendiri, sebuah bincang-bincang humor dengan pria berambut keriting kelahiran 8 Februari 1968 itu sendiri sebagai presenternya.
"Pak Maman bantuin ya, buatkan naskahnya," kata Maman lagi, menirukan permintaan Budi. Sayang, lanjut penulis buku Re: itu, keinginan Budi belum sempat kesampaian.
Seperti dikatakan Tarzan pada detikHot, Budi meninggal saat sang istri tengah membacakannya ayat suci. Maman menerangkan, jenazah rencananya akan dibawa ke rumah duka di Jati Cempaka, Pondok Gede, Bekasi.
Reporter : Rizky Sekar Afrisia
Editor : Azis JS
Berita meninggalnya Budi dikabarkan pertama oleh Maman Suherman, mantan jurnalis yang belakangan menggeluti dunia komedi, melalui akun Twitter. Panelis Indonesia Lawak Klub itu menulis, "Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Turut berduka atas wafatnya sahabat kami, anggota @PP_PasKI Budi Anduk."
Maman menceritakan kondisi Budi memang memburuk sejak masuk rumah sakit pada Kamis (7/1). "Sejak semalam kami, pengurus PaSKI (Persatuan Seniman Komedi Indonesia) sudah saling kontak," katanya.
Pagi tadi, ia dan para pengurus PASKI pun bersama-sama mengirim doa serta Al-Fatihah. Namun sekitar pukul 14.30 WIB, yang datang justru kabar duka. Saat syuting ILK bersama Komeng, manajer Budi tiba-tiba menelepon.
"Darmawan mengabarkan kalau beliau [Budi] wafat. Setelah dicek ke sana kemari kami juga dapat info dari Mas Tarzan kalau kabar itu betul adanya," tutur Maman melanjutkan.
Sepengetahuan dia, Budi sudah mengeluh sakit pada paru-parunya sejak sekitar setahun lalu. "Paru-parunya basah," ujarnya. Namun Budi cenderung "takut" pada rumah sakit dan dokter. Ia pun enggan memeriksakan diri ke rumah sakit.
"Kamis kemarin saja, kata Mas Jarwo Kuat beliau menolak diajak ke rumah sakit. Tapi akhirnya menyerah karena semua teman, keluarga, dan istrinya memaksa," lanjutnya.
Maman sendiri belum sempat menjenguk Budi. Namun sepanjang yang ia kenal, Budi selalu sopan dan baik, Setiap bertemu, ia tak lupa bersalaman, menepuk tangan, dan memeluk. Budi juga dianggapnya rekan kerja yang baik serta kooperatif saat sama-sama di ILK.
"Selalu bertanya jika ada naskah hyang kurang dipahaminya. 'Saya mau di kalimat ini ada bahasa Inggrisnya, apa ya bahasa Inggrisnya?'" ujar Maman mengenang Budi.
Seingat Maman, Budi pernah menyampaikan sebuah keinginan besar sebagai komedian. Budi ingin punya acara sendiri, sebuah bincang-bincang humor dengan pria berambut keriting kelahiran 8 Februari 1968 itu sendiri sebagai presenternya.
"Pak Maman bantuin ya, buatkan naskahnya," kata Maman lagi, menirukan permintaan Budi. Sayang, lanjut penulis buku Re: itu, keinginan Budi belum sempat kesampaian.
Seperti dikatakan Tarzan pada detikHot, Budi meninggal saat sang istri tengah membacakannya ayat suci. Maman menerangkan, jenazah rencananya akan dibawa ke rumah duka di Jati Cempaka, Pondok Gede, Bekasi.
Reporter : Rizky Sekar Afrisia
Editor : Azis JS
0 Response to "Sebelum Meninggal, Budi Anduk Bermimpi Punya Acara Lawak Sendiri"
Post a Comment